Pendekatan Behavioral untuk Pembelajaran
Pendekatan Behavioral untuk Pembelajaran
Pengkondisian Klasik
Pengkondisian
klasik adalah tipe pembelajaran di mana suatu organism belajar untuk mengaitkan
atau mengasosiasikan stimuli. Tokoh dalam pengkondisian klasik ini adalah Ivan
Pavlov. Untuk memahami teori pengkondisian klasik Pavlov, kita harus memahami
dua tipe stimuli dan dua tipe respons yaitu:
1.
Unconditioned
Stimulus (US)
Adalah
sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respon tanpa ada pembelajaran
terlebih dahulu.
2.
Unconditioned
Response (UR)
Adalah
response yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US
3.
Conditioned
Stimulus (CS)
Adalah
stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan conditioned response
setelah diasosiasikan dengan US.
4.
Conditioned
Response (CR)
Adalah response
yang dipelajari, yakni response terhadap stimulus yang terkondisikan yang
muncul setelah terjadi pasangan US-CS.
Pengkondisian klasik
dapat berupa pengalaman negative dan positif dalam diri anak di kelas. Di
antara hal-hal disekolah anak yang menghasilkan kesenangan karena telah
dikondisikan secara klasik adalah lagu favorit, perasaan bahwa kelas adalah
tempat yang aman dan menyenangkan, dan kehangatan dan perhatian guru.
Generalisasi, Diskriminasi, dan Pelayan
Generalisasi
dalam pengkondisian klasik adalah tendensi dari stimulus baru yang sama dengan conditioned stimulus yang asli untuk
menghasilkan respons yang sama. Contohnya, murid dimarahi karena ujian
biologinya buruk,. Saat murid itu mulai bersiap untuk ujian kimia, dia juga
menjadi gugup karena dua mata pelajaran itu saling berkaitan. Jadi, murid itu
menggeneralisasikan satu ujian mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
Diskriminasi
dalam pengkondisian klasik terjadi ketika organism merespons stimulu tertentu
tetapi tidak merespons stimuli lainnya. Contohnya, murid yang mengikuti ujian
di kelas, dia begitu gugup saat menempuh ujian pelajaran bahasa inggris atau
sejarah karena dua mata pelajaran itu jauh berbeda dengan pelajaran kimia dan
biologi.
Pelenyapa
(extinction) dalam pengkondisian
klasik adalah pelemahan conditioned response (CR) karena tidak adanya
unconditioned stimulus (US).
Desensitisasi Sistematis
Desensitasi
Sistematis (systematic desensitization)
adalah sebuah metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik yang dimaksudkan
untuk mengurangi kecemasan dengan cara membuat inddividu mengasosiasikan
relaksasi dengan visualisasi situasi yang menimbulkan kecemasan. Tujuan dari
desensitasi sistematis adalah membuat murid tersebut mengasosiasikan bicara di depan public dengan
relaksasi, bukan kecemasan. Dengan menggunakan visualisasi yang berkali-kali,
murid yang gugup saat akan berbicara di depan orang banyak, bisa melatih
desensitasi sistematis selama dua minggu sebelum bicara, kemudian seminggu
sebelum bicara, lalu empat hari sebelum bicara, pagi hari sebelum maju bicara,
saat masuk ke ruang tempat dia akan berbicara di depan punlik, saat berjalan ke
podium, dan saat berbicara.
Pengkondisian Operan
Pengkondisian
Operan adalah sebuah bentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari
perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Tokoh utama dalam pengkondisian operan adalah B.F. Skinner, yang pandangannya
didasarkan pada pandangan E.L Thorndike.
Hukum Efek Thorndike
Hukum efek (law effect) Thorndike menyatakan bahwa
perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku
yang diikuti hasil negative akan di perlemah. Menurut Thorndike, asosiasi S-R
yang tepat akan diperkuat, dan asosiasi yang tidak tepat akan diperlemah,
karena konsekuensi dari tindakan organisme.
Pengkondisian Operan Skinner
Pengkondisian
operan Skinner, dimana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam
probabilitas perilaku itu akan terjadi, merupakan inti dari behaviorisme
Skinner. Konsekuensi-imnalan atau hukuman-bersifat sementara (kontingen) pada
perilaku organisme.
Penguatan dan hukuman
·
Penguatan
(imbalan) (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas
bahwa suatu perilaku akan terjadi.
-
Penguatan positif : frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan
stimulus yang mendukung (rewarding)
-
Penguatan negatif : frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan
penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan)
·
Hukuman
(punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu
perilaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar